Mengenal Osedax, Cacing “Zombie” Pemakan Tulang Paus

Mengenal Osedax, Cacing “Zombie” Pemakan Tulang Paus – Tidak cuma manusia yang memiliki masalah dengan parasit, paus sebagai sama-sama mamalia rasakan hal yang sama. Figure parasit untuk paus berwujud cacing namanya Osedax –spesies berjulukan cacing zombie.

Osedax diam dalam tulang paus yang telah membusuk di dasar samudra. Cacing yang dengan bahasa Latin bermakna slot gacor hari ini pemakan tulang ini diketemukan pertama di California, AS, di tahun 2002.

Agar bisa tembus kerasnya tulang paus dan mendapatkan gizi minyak didalamnya, Osedax diketahui keluarkan asam. Tidak cuma paus, tetapi juga untuk tembus tulang makhluk vertebrae besar yang lain.

Baca Juga : 8 Hewan Langka di Dunia yang Terancam Punah

Periset asal Jepang, Norio Miyamoto dan beberapa mitranya di Japan Agen for Marine-Earth Science and Technology, lakukan pencarian berkenaan kehidupan reproduksi cacing ini. Triknya diawali mendapatkan tulang paus dari laut lepas Tanjung Noma, Jepang.

Tulang ini dimasukkan pada tempat petri berisi larva Osedax japonicus dari jenis kelamin jantan dan betina. Enam minggu sesudah betinanya berpindah menempati tulang paus, mereka mulai keluarkan telur yang dibuahi pejantannya.

Sebagai tambahan, diketahui jika ukuran betina Osedax lebih besar dibandingkan pejantannya. Sedemikian besarnya, sang betina bisa memuat 50 sampai 100 pejantan dalam badannya. Salah satu peranan pejantan hanya sebagai pemroduksi sperma.

“Pesatnya kematangan seksual betina, ditambahkan kerdilnya pejantan, memungkinkannya cacing ini untuk mereproduksi dengan efisien dalam komunitas makanan yang kaya dan terisolasi seperti tulang paus,” begitu bunyi pengakuan sebagai hasil studi yang dipublikasi dalam jurnal Naturwissenschaften.

Betina diprediksi menyengaja bawa pejantannya karena tulang paus untuk sumber makanan susah diketemukan. Dengan begitu, temukan pasangan kawin susah.

Kekuatan cacing ini telah terbukti idn poker secara lahir. Karena, riset ini temukan larva yang baru lahir bisa bertahan sepuluh hari di air tanpa makanan. Larva kecil ini biarkan dianya tenggelam terikut arus sampai temukan bangkai yang akurat.

Status Osedax pada International Union for Conservation of Nature (IUCN) hingga kini dipastikan sebagai “not evaluated”. Ini mengisyaratkan jika tidak ada pengkajian selanjutnya tentang status pelestarian spesies Osedax dan teror yang bisa mencelakakan kehadirannya di alam bebas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *