Wisata Museum La Galigo, Mempelajari Budaya di Makassar

Wisata Museum La Galigo mulanya mempunyai nama Celebes Museum. Pertama kali dibangun pada tahun 1938 oleh pemerintah Hindia Belanda. Tempatnya berada di zona rumit Benteng Fort Rotterdam. Pada masa kependudukan Belanda, museum diterapkan sebagai daerah mengoleksi bermacam-macam perolehan donasi dari masyarakat ataupun hasil galian.

Wisata Museum La Galigo

Umpamanya antara lain seperti keramik, mata uang, piring emas, dan lainnya. Acuan tujuan tamasya tiap-tiap orang tentu akan berbeda. Kalau menyenangi tamasya sejarah, La Galigo dapat jadi opsi terbaik. Ada banyak sekali peninggalan sejarah yang dapat disaksikan. Hal ini tentu wajib dikenal untuk bisa melestarikan kultur dan menghargai peninggalan sejarah yang ada.

Ada banyak hal menarik yang bisa ditemukan ketika berkunjung ke tamasya bersejarah. Pelancong dapat memandang koleksi benda-benda sejarah zaman dulu kala, naskah yang diwujudkan pada zaman dulu, sampai perubahan desain pakaian adat Sulawesi Selatan pada tiap-tiap masa.

Keindahan Dimiliki Museum La Galigo

Tiap-tiap daerah tamasya tentu mempunyai pesona yang berbeda, apalagi yang berhubungan dengan sejarah. Tentu ada kisah dibalik segala kejadian pada masa dulu kala. Isu hal yang demikian amat menarik untuk dikenal sebab bisa memberikan pengetahuan perihal kehidupan dan kebudayaan di zaman dulu. Seperti apa keunikannya, berikut sebagian tenaga tariknya.

✦ Koleksi Benda Unik
Ada banyak sekali koleksi unik yang dapat diamati jikalau berkunjung ke museum, diantaranya seperti keramik asing, benda arkeologi, pakaian adat dari masa ke masa, dan lain sebagainya. Tiap-tiap koleksi Museum La Galigo mempunyai cerita yang cakap menandakan kultur, kehidupan, sampai sejarah tempat Sulawesi Selatan.

Ada kisah dibalik dikumpulkannya benda unik hal yang demikian sebagai koleksi. Pelancong dapat mengenal cerita kisahnya melewati teks yang diletakkan pada benda hal yang demikian.

✦ Miniatur Kapal Pinisi
Kapal Pinisi adalah perahu layar link slot gacor yang mempunyai desain tradisional khas Bugis-Makassar. Kapal ini menandakan kebudayaan masyarakat Sulawesi Selatan sehingga dianggap legendaris. Kapal Pinisi terbuat dari kayu dan mempunyai dua tiang utama dengan tujuh helai layar.

Bukan tanpa alasan, desain ini melambangkan perihal kisah nenek moyang suku Bugis-Makassar yang telah diakui cakap mengarungi tujuh samudra di dunia.

✦ Nisan Pak Haji
Benda sejarah ini menjadi bukti bahwa agama Islam telah semenjak lama dianut oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Nisan Pak Haji ini diapit dengan nisan istri serta si kecil perempuannya yang dikenal adalah keluarga sosialita beragama muslim.

Fakta lain yang menandakan keluarga hal yang demikian menganut agama Islam ialah dengan adanya pola ukiran pada nisan yang berbentuk seperti wajah pria bersongkok.

✦ Koleksi Naskah dan Benda Sejarah
Saat berkunjung ke Museum La Galigo Makassar, pelancong dapat memandang bermacam koleksi naskah dan benda sejarah. Diantaranya karya sastra La Galigo. Pada masa kependudukan Jepang, operasional museum ini sempat terhenti sampai kemudian diambil alih oleh budayawan Sulawesi Selatan di tahun 1966. depo 25 bonus 25 To 5x

Tak cuma sebuah nama, La Galigo ialah karya sastra yang ditulis dalam Bahasa Bugis dan terdiri dari 9000 halaman. Naskah hal yang demikian mengandung poin-poin luhur serta petunjuk idel tata kelakukan yang dapat dihasilkan sebagai petunjuk kehidupan. Karya sastra ini amat istimewa sebab menjadi panutan hidup masyarakat Sulawesi Selatan pada masa hal yang demikian.